Algoritma
penjadwalan CPU yang berbeda akan memiliki perbedaan properti. Sehingga untuk
memilih algoritma ini harus dipertimbangkan dulu properti-properti algoritma
tersebut. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk melakukan pembandingan
algoritma penjadwalan CPU, antara lain:
1.
CPU utilization : Diharapkan agar CPU selalu
dalam keadaan sibuk. Utilitas CPU dinyatakan dalam bentuk persen yaitu 0-100%.
Namun dalam kenyataannya hanya berkisar antara 40-90%.
2.
Troughtput
: Troughtput adalah banyaknya proses yang selesai dikerjakan dalam satu satuan
waktu. Cara untuk mengekspresikan troughtput adalah dengan jumblah proses user
yang dapat dieksekusi dalam interval waktu tertentu. Sasaran penjadwalan adalah
memaksimalkan jumlah proses yang dilayani per satu interval waktu. Lebih tinggi
waktu troughtput maka lebih banyak kerja yang dilakukan system.
Kriteria-kriteria
tersebut saling tergantung dan dapat saling bertentangan sehingga tidak
dimungkinkan optimasi semua kriteria secara stimultan.
Contoh:
Untuk
memberikan waktu tanggap kecil umumnya memerlukan penjadwalan yang sering
beralih-alih diantara proses-proses yang ada. Cara ini meningkatkan overhead
sistem sehingga menurunkan efisiensi.
Kebijaksanaan
perancangan penjadwalan mengakinbatkan kompromi diantara kebutuhan-kebutuhan
yang saling bertentangan. Kompromi ini bergantung pada sifat dan penggunaan
sistem komputer.
3.
Turnaround time : Banyaknya waktu yang diperlukan untuk
mengeksekusi proses, dari mulai menunggu untuk meminta tempat di memori utama,
menunggu di ready queue, eksekusi oleh CPU, dan mengerjakan I/O sampai semua
proses-proses tersebut diselesaikan. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang
dihabiskan proses berada di sistem, atau juga bisa diekspresikan sebagai
penjumlahan waktu eksekusi (waktu pelayanan proses) danwaktu menunggu dari
proses tersebut atau bisa dirumuskan seperti:
Turnaround
time = waktu dieksekusi + waktu tunggu
Sasaran dari penjadwalan adalah
meminimalkan turn around time.
4.
Waiting time : Waktu yang di perlukan oleh suatu
proses untuk menunggu di ready queue. Waiting
time ini tidak memengaruhi eksekusi proses dan penggunaan I/O.
5.
Response time: Waktu yang dibutuhkan oleh suatu proses
dari minta dilayani hingga ada response pertama yang menanggapi permintaan
tersebut. Respons time berbeda untuk sistem interaktif dan sistem waktu nyata.
a. Respons time interaktif : Respons time dalam
sistem interaktif didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari saat
karakter terakhir dari pemerintah dimasukkan oleh program atau transaksi sampai
hasil pertama muncul di perangkat output seperti layar (terminal).
b. Respons time waktu sistem nyata: Pada
sistem waktu nyata (real time), response di definisikan sebagai waktu dari saat
kemunculan suatu kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama
rutin layanan terhadap kejadian di eksekusi.
c. Fairness
: adalah memastikan
proses-proses diperlakukan sama yaitu mendapat jatah waktu layanan CPU yang
sama dan tidak ada proses yang tidak kebagian layanan CPU sehingga mengalami
starvation. Starvation merupakan suatu kondisi bahwa proses tidak pernah
berjalan atau tidak dijadwalkan untuk berjalan.
0 comments:
Post a Comment